WeLCoMe To 1'st Dewi's Blog

WelCome...!!! To My 1'st blog!!!


pendidikan

pendidikan
sangat menyedihkan ya... pendidikan di negara kita...so.. jangan pernah menyia-nyiakan pendidikan yang kita dapat, karena masih banyak di luar sana yang kurang mendapat pendidikan yang layak. semoga pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Senin, 16 Maret 2009

Korporatorial Pendidikan Non Formal

Korporatorial Pendidikan Non Formal
Hadirnya Lembaga Pendidikan Non Formal, Suatu Upaya Membuka Ruang Kesadaran Baru

Carut-marut dunia pendidikan Indonesia, sungguh tampil sebagai suatu realitas yang sangat

memprihatinkan. Mahalnya biaya pendidikan yang tidak serta merta dibarengi dengan

peningkatan kualitas secara signifikan, tentu menimbulkan tanda tanya besar mengenai

orientasi pendidikan yang sebenarnya sedang ingin dicapai.

Ironisnya, disaat beberapa negara tetangga terus berupaya keras melakukan peningkatan

kualitas pada sektor pendidikan, banyak pihak di negara ini justru menempatkan pendidikan

sebagai suatu komoditas yang memiliki nilai jual yang tinggi. Tak mengherankan bahwa ketika

banyak pihak mengejar pendidikan dari sisi kuantitas, tentu menimbulkan berbagai macam

konsekuensi logis seperti terabaikannya faktor kualitas pendidikan.

Parahnya lagi, belakangan kita juga telah disadarkan bahwa banyak lulusan pendidikan formal

tidak memiliki spesifikasi keahlian yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Menanggapi kondisi

yang seperti ini, Paulus Wisnu Anggoro, Direktur UAJY-Delcam Traning Center, menuturkan

bahwa banyak dari kalangan industri yang menjadi kliennya mengeluhkan keterbatasan skill

yang dimiliki oleh para lulusan perguruan tinggi, sehingga mau tidak mau seorang fresh

graduate harus dilatih dari awal lagi. Ini pemborosan untuk pihak perusahaan sebagai user

lulusan perguruan tinggi.

Dihadapkan pada kompleksnya situasi seperti yang dijabarkan diatas, kini banyak lembaga

pendidikan non formal berupaya menempatkan diri sebagai alternatif solusi permasalahan

diatas. Dengan tawaran sifat aplikatif dan biaya yang relatif lebih murah, banyak lembaga

pendidikan non formal terbukti mampu menghasilkan lulusan yang sama kualitasnya bahkan lebih

handal dari pada lulusan yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan formal dalam menghadapi

persaingan.

Dalam situasi demikian, makna dibalik fenomena bermunculannya lembaga pendidikan non formal

sebenarnya lebih ingin memberikan ruang kesadaran baru pada masyarakat, bahwa upaya

pendidikan bukan sekedar kegiatan untuk meraih sertifikasi atau legalitas semata. Lebih

daripada itu, upaya pendidikan sejatinya merupakan kegiatan penyerapan dan internalisasi

ilmu, yang pada akhirnya diharapkan mampu membawa peningkatan taraf kehidupan bagi individu

maupun masyarakat dalam berbagai aspek.

Fleksibilitas waktu

Keunggulan lain yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan non formal sebenarnya ada pada

fleksibilitas waktu yang dimiliki. Selain bisa dijalankan secara manunggal, pendidikan non

formal bisa dijalankan pula secara berdampingan dengan pendidikan formal. Tak mengherankan

apabila belakangan lembaga pendidikan non formal tumbuh dengan pesat, berbanding lurus

dengan tingginya minat masyarakat terhadap jenis pendidikan tersebut.

Tidak hanya itu, lembaga pendidikan non formal juga berpeluang untuk menghasilkan tenaga

kerja yang siap pakai. Hal ini terbukti dari banyaknya lembaga pendidikan non formal seperti

ADTC dan Macell Education Center (MEC) yang siap menyalurkan lulusan terbaiknya ke berbagai

perusahaan rekanan. Ini merupakan tawaran yang patut dipertimbangkan ditengah sulitnya

mencari lapangan pekerjaan seperti sekarang ini.


Antonius Sumarno selaku Branch Manager English Language Training International (ELTI)

Yogyakarta, juga menuturkan bahwa kemunculan lembaga pendidikan non formal seperti lembaga

pelatihan bahasa misalnya, sebenarnya tidak hanya berfungsi untuk menyiapkan diri dalam

menghadapi persaingan di era globalisasi. Setidaknya dengan penguasaan bahasa asing,

individu akan dimudahkan dalam melakukan penyerapan berbagai ilmu pengetahuan yang saat ini

hampir semua referensi terbarunya hanya tersedia dalam bahasa asing. Selanjutnya keunggulan

tersebut dapat pula memperluas peluang individu dalam menangkap berbagai kesempatan.

Hebatnya lagi, tersedia pula lembaga pendidikan non formal yang tidak hanya membekali

lulusannya dengan ilmu, namun juga membekali sikap kemandirian yang mendorong terciptanya

kesempatan untuk berwirausaha. Ini merupakan bukti nyata upaya memperkuat struktur riil

perekonomian masyarakat yang belakangan makin terpuruk. Disaat banyak orang kebingungan

mencari pekerjaan, banyak lulusan lembaga pendidikan non formal yang menciptakan lapangan

pekerjaan.

Namun dibalik semua keunggulan dan variasi lembaga pendidikan non formal yang tersedia,

kejelian masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan non formal sebagai wahana untuk

mengasah keterampilan dan menyiapkan diri dalam menghadapi persaingan penting untuk

dipertahankan. Indikator yang paling sederhana adalah seberapa besar kesesuian bidang

pelatihan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan non formal dengan minat maupun bidang yang

saat ini kita geluti.

Tujuannya, tentu tidak lain supaya keahlian yang didapatkan dari pelatihan lembaga

pendidikan non formal dapat berjalan beriringan dan saling melengkapi minat dan dunia yang

kita geluti, serta meningkatkan keunggulan kompetitif yang kita miliki. Lebih lanjut,

kejelian dalam memilih juga berfungsi pula agar investasi finansial yang telah ditanamkan

tidak terbuang percuma karena program yang sedang dijalani "terhenti di tengah jalan". (CY1)
Sumber :http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0701/15/jogja/1032730.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar