WeLCoMe To 1'st Dewi's Blog

WelCome...!!! To My 1'st blog!!!


pendidikan

pendidikan
sangat menyedihkan ya... pendidikan di negara kita...so.. jangan pernah menyia-nyiakan pendidikan yang kita dapat, karena masih banyak di luar sana yang kurang mendapat pendidikan yang layak. semoga pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Jumat, 15 Mei 2009

Mengapa Kita Memerlukan Sebuah Sistem Pendidikan Khusus yang Terpisah?

Zakia Minaas

Pengenalan tentang “Pendidikan Inklusif” oleh IDP Norway bekerjasama dengan Direktorat Federal Pendidikan (FDE) di Islamabad, banyak orang dari sektor Pendidikan mulai berpikir lagi dan meninjau kembali beberapa aspek dari sistem pendidikan.

Di satu pihak, UUD Republik Islam Pakistan mengakui kesamaan hak untuk semua anak pada kualitas pendidikan dan akses terhadap lingkungan yang aman dan sehat. Namun di pihak lain, hampir semua kota besar di negara kami memiliki “sekolah luar biasa” bagi anak cacat. Kedua hal yang berlawanan ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana kita sebagai masyarakat melihat anak kita sebut “khusus”. “Apakah mereka bukan bagian dari keharmonisan yang kita sebut “masyarakat”?

Masyarakat ini menjalankan sebuah sistem pendidikan bagi pengembangan sosial, moral, fisik dan mental generasi di masa datang. Jika kita adalah satu masyarakat, mengapa kita memiliki sebuah sistem yang terpisah bagi anak yang disebut “khusus’ tadi? Apakah mereka akan hidup dan bekerja dalam sebuah sistem sosial dan komunitas yang terpisah ketika mereka telah menyelesaikan pendidikannya nanti? Tidak, mereka tidak akan demikian. Jadi mengapa kita mengasingkan bunga-bunga kecil ini dari taman bunga yang telah ada? Bukankan menjadi kewajiban bagi sistem pendidikan kita untuk menyambut anak-anak ini seperti pada hal nya anak-anak yang lain?

Sekolah dan Kelas adalah bentuk miniatur dari masyarakat, di mana kita memiliki anak berkebutuhan khusus dan berasal dari bermacam latar belakang sosial, agama dan etnis. Seorang anak, yang menjadi ketua kelas, akan mungkin berkembang menjadi seorang pemimpin dalam beberapa bidang lain di masa depan. Di lain pihak, anak, yang tersisihkan, termarjinalisasi atau tidak dapat mengatasi rasa malunya di kelas, tidak mungkin dapat berjuang untuk haknya dalam sebuah lingkungan masyarakat yang lebih besar di masa depan.

Para guru sering mendengar keluhan tentang ramainya kelas. Tapi kenyataannya ini adalah satu keuntungan untuk baik guru dan murid karena kelas yang padat selalu menyediakan sebuah lingkungan yang beraneka ragam jika dibandingkan dengan kelas yang kecil. Guru harus menyiapkan murid mereka menghadapi masyarakat nyata yang padat dan bukannya dalam dunia khayalan. Jika kita menerima kenyataan, bahwa semua anak pada akhir perkembangan kependidikan mereka, akan menjadi bagian dari masyarakat yang sama, lalu mengapa lembaga pendidikan kita tidak menyambut mereka? Jika mereka akan bersama dan berbagi dengan orang lain yang bukan penyandang cacat di kemudian hari nanti, lalu kenapa tidak dari awal menjadi bagian dari sistem pendidikan umum. Di pihak lain, kita memiliki lembaga pendidikan khusus hanya di kota besar. Bagaimana dengan anak yang hidup di daerah pedesaan? Kemana anak “luar biasa” ini akan pergi nantinya?

Jawabannya adalah membuat pendidikan inklusif secara umum berdasar pada kenyataan bahwa semua anak, tanpa kecuali, memiliki hak atas kualitas pendidikan di sekolah yang dekat dengan rumah mereka.

Ms. Zakia Minaas adalah seorang guru dalam sebuah sekolah pendidikan khusus terapan di Islamabad, Pakistan. Untuk menghubungi Zakia Minaas silahkan kirimkan email ke pakistan@idp-europe.org

sumber : EENET asia Newsletters : Edisi ke-6 Kwartal ke-2 dan ke-3 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar