WeLCoMe To 1'st Dewi's Blog

WelCome...!!! To My 1'st blog!!!


pendidikan

pendidikan
sangat menyedihkan ya... pendidikan di negara kita...so.. jangan pernah menyia-nyiakan pendidikan yang kita dapat, karena masih banyak di luar sana yang kurang mendapat pendidikan yang layak. semoga pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Senin, 16 Maret 2009

Pendidikan Luar Sekolah

Artikel:Pendidikan Luar Sekolah
Bahan ini cocok untuk Informasi / Pendidikan Umum.Nama & E-mail (Penulis): Isjoni Saya Dekan di FKIP Universitas Riau Tanggal: 8 Pebruari 2004 Judul Artikel: Pendidikan Luar Sekolah Topik: Pendidikan Luar Sekolah : Sebuah Alternatif Kita menyadari bahwa SDM kita masih rendah, dan tentunya kita masih punya satu sikap yakni
optimis untuk dapat mengangkat SDM tersebut. Salah satu pilar yang tidak mungkin terabaikan
adalah melalui pendidikan non formal atau lebih dikenal dengan pendidikan luar sekolah
(PLS).
Seperti kita ketahui, bahwa rendahnya SDM kita tidak terlepas dari rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat, terutama pada usia sekolah. Rendahnya kualitas SDM tersebut
disebabkan oleh banyak hal, misalnya ketidakmampuan anak usia sekolah untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sebagai akibat dari kemiskinan yang melilit
kehidupan keluarga, atau bisa saja disebabkan oleh oleh angka putus sekolah, hal yang sama
disebabkan oleh factor ekonomi
Oleh sebab itu, perlu menjadi perhatian pemerintah melalui semangat otonomi daerah adalah
mengerakan program pendidikan non formal tersebut, karena UU Nomor 20 tentang Sistem
Pendidikan Nasional secara lugas dan tegas menyebutkan bahwa pendidikan non formal akan
terus ditumbuhkembangkan dalam kerangka mewujudkan pendidikan berbasis masyarakat, dan
pemerintah ikut bertanggungjawab kelangsungan pendidikan non formal sebagai upaya untuk
menuntaskan wajib belajar 9 tahun.
Dalam kerangka perluasan dan pemerataan PLS, secara bertahap dan bergukir akan terus
ditingkatkan jangkauan pelayanan serta peran serta masyarakat dan pemerintah daerah untuk
menggali dan memanfaatkan seluruh potensi masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan PLS,
maka Rencana Strategis baik untuk tingkat propinsi maupun kabupaten kota, adalah :
Perluasan pemerataan dan jangkauan pendidikan anak usia dini;
Peningkatan pemerataan, jangkauan dan kualitas pelayanan Kejar Paket A setara SD dan B
setara SLTP;
Penuntasan buta aksara melalui program Keaksaraan Fungsional;
Perluasan, pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan perempuan (PKUP), Program
Pendidikan Orang tua (Parenting);
Perluasan, pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan berkelanjutan melalui program
pembinaan kursus, kelompok belajar usaha, magang, beasiswa/kursus; dan
Memperkuat dan memandirikan PKBM yang telah melembaga saat ini di berbagai daerah di Riau.
Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, maka program PLS
lebih berorientasi pada kebutuhan pasar, tanpa mengesampingkan aspek akademis. Oleh sebab
itu Program PLS mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalitas,
produktivitas, dan daya saing dalam merebut peluang pasar dan peluang usaha, maka yang perlu
disusun Rencana strategis adalah :
Meningkatkan mutu tenaga kependidikan PLS;
Meningkatkan mutu sarana dan prasarana dapat memperluas pelayanan PLS, dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil;
Meningkatkan pelaksanaan program kendali mutu melalui penetapan standard kompetensi,
standard kurikulum untuk kursus;
Meningkatkan kemitraan dengan pihak berkepentingan (stakholder) seperti Dudi, asosiasi
profesi, lembaga diklat; serta
Melaksanakan penelitian kesesuain program PLS dengan kebutuhan masyarakat dan pasar.
Demikian pula kaitan dengan peningkatan kualitas manajemen pendidikan.
Strategi PLS dalam rangka era otonomi daerah, maka rencana strategi yang dilakukan adalah :
Meningkatkan peranserta masyarakat dan pemerintah daerah; Pembinaan kelembagaan PLS; Pemanfaatan/pemberdayaan sumber-sumber potensi masyarakat; Mengembangkan sistem komunikasi dan informasi di bidang PLS; Meningkatkan fasilitas di bidang PLS Semangat Otonomi Daerah PLS memusatkan perhatiannya pada usaha pembelajaran di bidang
keterampilan lokal, baik secara sendiri maupun terintegrasi. Diharapkan mereka mampu
mengoptimalkan apa yang sudah mereka miliki, sehingga dapat bekerja lebih produktif dan
efisien, selanjutnya tidak menutup kemungkinan mereka dapat membuka peluang kerja.
Pendidikan Luar Sekolah menggunakan pembelajaran bermakna, artinya lebih berorientasi dengan
pasar, dan hasil pembelajaran dapat dirasakan langsung manfaatnya, baik oleh masyarakat
maupun peserta didik itu sendiri..
Di dalam pengembangan Pendidikan Luar Sekolah, yang perlu menjadi perhatian bahwa, dalam
usaha memberdayakan masyarakat kiranya dapat membaca dan merebut peluang dari otonomi
daerah, pendidikan luar sekolah pada era otonomi daerah sebenarnya diberi kesempatan untuk
berbuat, karena mustahil peningkatan dan pemberdayaan masyarakat menjadi beban pendidikan
formal saja, akan tetapi pendidikan formal juga memiliki tanggungjawab yang sama. .
Oleh sebab itu sasaran Pendidikan Luar Sekolah lebih memusatkan pada pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, pendidikan berkelanjutan, dan perempuan.
Selanjutnya Pendidikan Luar Sekolah harus mampu membentuk SDM berdaya saing tinggi, dan
sangat ditentukan oleh SDM muda (dini), dan tepatlah Pendidikan Luar sekolah sebagai
alternative di dalam peningkatan SDM ke depan.
PLS menjadi tanggungjawab masyarakat dan pemerintah sejalan dengan Pendidikan Berbasis
Masyarakat, penyelenggaraan PLS lebih memberdayakan masyarakat sebagai perencana,
pelaksanaan serta pengendali, PLS perlu mempertahankan falsafah lebih baik mendengar dari
pada didengar, Pemerintah daerah propinsi, kabupaten dan kota secara terus menerus memberi
perhatian terhadap PLS sebagai upaya peningkatan SDM, dan PLS sebagai salah satu solusi
terhadap permasalahan masyarakat, terutama anak usia sekolah yang tidak mampu melanjutkan
pendidikan, dan anak usia putus sekolah..Semoga.
Sumber : http://re-searchengines.com/isjoni13.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar